Saturday, August 17, 2013

Perbedaan Margarin, Mentega dan Roombutter

Ahhaaay pemirsah *korban tiipi :D siang ginii bingung mau posting apaan, jalan - jalan di komplek om gugel nemu web nya mba ferona udah lama ga mampir kesini .. pas baca-baca nemu tulisan ini, jadi ke inget sama kastemer yang bingung bedain margarin , butter , roombutter gitu.. yowes lah sapa tau masih ada juga yang bingung jadi akuh copy ajaa yaaa.. *edisi males ngetik panjang-panjang hehehhe...

Butter, Mentega dan Roombutter
Butter itu mentega. Roombutter itu ya butter juga pada dasarnya. Tapi kalo mamaku biasanya menyebut roombutter itu untuk butter yang dikemas dalam kaleng. Jadi butter yang berbentuk batangan dan harus disimpan di dalam kulkas, menurut mamaku itu bukan roombutter :)
Kalau bikin lapis legit, mama selalu mengatakan pakai roombutter ya! Artinya pakailah butter yang dikemas dalam kaleng dan tak perlu disimpan di dalam kulkas itu. Sebut merek: Orchid, Wysman, dll. Dari berbagai tulisan ada juga yang menyebutkan roombutter itu butter yang lebih wangi daripada mentega yang non-room :D … di Kursus dulu dengan Pak Yongki, waktu aku tanya soal roombutter ini, pak Yongki juga hanya menjawab singkat roombutter ya butter … nah, jadi ya sudahlah roombutter ya butter ya sodara-sodara. Gak usah pusing-pusing lagi hehehe…
Butter dibuat sejak kurang lebih 4000 tahun yang lalu dengan cara tradisional, yaitu memisahkan lemak dari susu dan mengocoknya terus sehingga memadat. Tidak ada penambahan bahan-bahan kimia disini, namun memang butter ini memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi. Tapi katanya butter juga memiliki kadar CLA (Conjugated Linoleic Acid) yang tinggi, CLA ini konon adalah antioksidan yang bermanfaat untuk daya tahan tubuh.

Margarin

Margarin dibuat dari minyak nabati melewati proses hidrogenisasi dst. Yang katanya kurang baik dari margarin ini adalah lemak transnya. Jadi kalau beli margarin, pastikan dia tidak mengandung lemak trans atau trans fat.
Untuk detail soal manfaat dari margarin atau butter untuk kesehatan tubuh, silakan googling sendiri yah. Aku gak kompeten di sini untuk membahas soal sehat atau tidaknya baik si margarin dan butter ini.

Margarin dan Butter dalam Resep Kue

Nah ini yang sebenarnya penting nih buatku Newbie in the Kitchen. Apa sih bedanya penggunaan margarin dan butter dalam resep kue ?? kenapa ada yang harus pakai butter, kenapa ada yang boleh gonta ganti pake margarin dan kenapa juga ada yang pemakaiannya dicampur antara butter dan margarin?
Butter itu rasanya lebih gurih dan wanginya lebih enak. Kalau tidak percaya, coba colek dan cicipi butter yang ada di dapur dan colek juga margarinnya. Atau bisa juga olesi roti dengan butter dan dengan mentega, dan rasakan beda sensasi rasa gurih dan lembut butter dibandingkan margarin … *udahkayakpromosiaja*
Di suhu ruang, butter ini mudah meleleh. Sedangkan margarin tetap stabil di suhu ruang. Nah kira-kira sudah bisa mengerti gak kenapa kue yang dibuat dengan butter bisa tetap lembut berhari-hari di suhu ruang, sedangkan dengan margarin terasa lebih cepat mengeras?
Kalau kue baru matang dan hangat, mungkin lembutnya sih sama aja karena baik margarin dan mentega di suhu panas masih sama-sama cair. Tapi setelah kue didinginkan, di saat inilah bisa terasa bedanya kue dengan 100% butter dan kue dengan 100% margarin. Pakai margarin akan terasa lebih keras karena yaa itu tadi, si margarin ketika mencapai suhu ruang memadat kembali, sementara butter tetap letoy eh tetap lembut :D
Nah tapinya si margarin ini, walau aromanya tak sewangi mentega, tetapi margarin mempunyai daya emulsi yang bagus, memberikan cita rasa gurih dan mengurangi remah roti, sehingga mampu menghasilkan tekstur kue yang lebih memuaskan. Jadi tetap ada juga kelebihannya si margarin ini :)
Untuk aroma, sebenarnya sekarang margarin pun sudah ada yang diberi aroma tambahan ala butter sehingga bisa menghasilkan kue yang aromanya tak kalah dengan kue-kue dari butter. Coba saja lihat-lihat di rak supermarket, ada tuuh margarin khusus untuk cake dan cookies yang diberi aroma tambahan (gak mau sebut merek aaah)
Nah di beberapa resep ada yang mencampur butter dan margarin itu bukan tanpa tujuan, tapi memang disengaja agar kelebihan dari masing-masing lemak ini bisa saling melengkapi. Butter itu wangi dan lembut tapi dia terlalu lembut sehingga kurang kuat menopang struktur kue, dan harus dicampur margarin juga untuk membantu si kue bisa tetap kokoh. Jadi kalau lihat ada resep dengan campuran margarin dan butter, sekarang mudah-mudahan sudah paham kenapa si pembuat resep mencampur margarin dengan butter.
Ohya kue-kue kering yang menggunakan butter, harus memperhatikan saat pengocokan. Karena kalau butter dikocok kelamaan, minyaknya bisa keluar dan kuenya nanti meleber dengan suksesnya. Tipsku supaya gak gugup saat mengocok, sebaiknya si butter dikulkasin dulu. Lalu dipotong-potong sebelum dimikser. Nah kalau punya bowl mikser dari stainless steel, akan lebih baik karena stainless steel memiliki sifat dingin. Kecuali si bowl ini baru dipake diatas kompor yaa … hehehe.
Jadi apakah ada resep dengan butter yang tidak boleh diganti dengan margarin? Jawabku sih tergantung dari hasil akhir yang diinginkan. Karena si pembuat resep biasanya sudah mengetahui bagaimana hasilnya bila butter di resepnya itu diganti dengan margarin. Jadi kalo si pembuat resep mengkhawatirkan hasil akhir dari kue akan mengecewakan pemirsanya, maka biasanya si pembuat resep akan wanti-wanti untuk tidak menukar-nukar si butter dengan margarin. Tapi pada prinsipnya, margarin selalu bisa menggantikan butter.
Untuk margarin leleh atau butter leleh, juga selalu bisa menggantikan minyak sayur dalam resep ya. Tapi tentu saja akan ada perbedaan rasa dan tekstur. Margarin umumnya asin bahkan lebih asin daripada mentega asin (salted butter). Minyak sayur itu tidak ada rasanya. Jadi kalau mengganti minyak sayur dengan margarin atau mentega leleh, maka akan ada rasa asin yang masuk ke dalam resep tersebut. Pluuss inga-inga, margarin leleh akan perlahan memadat kembali di suhu ruang jadi akan ada sedikit beda di tekstur.
Butter dijual dengan dua rasa yaitu salted butter (mentega asin) dan unsalted butter (mentega tawar). Salted dan Unsalted butter bisa menggantikan dalam resep. Hanya saja perhatikan ketika mengganti unsalted butter dengan salted butter, maka kurangi garam dalam resep kalau kuenya tidak mau keasinan. Jangan lupa di salted butter sudah ada rasa asinnya ya!
Ohya, untuk butter yang unsalted biasanya dalam bentuk batang atau stik ukuran 227 gram yang dijual eceran di supermarket. Butter unsalted ini selalu dalam rak pendingin dan demikian pula di rumah kalau mau disimpan harus di dalam kulkas. Butter unsalted tidak seawet butter salted karena tidak mengandung garam. Garam itu berfungsi sebagai pengawet juga dalam makanan.
Margarin pun selain yang asin, juga ada unsalted margarine (Margarin tawar). Namun ini kurang umum dan rada susah nyarinya. Aku cuma nemu satu merek margarin di pasaran yang menjual versi unsalted-nya … Mereknya apa mba? | hmmm kasitau gak yaa? hehehe ….
Nah pemirsa, semoga tulisan mba ferona ga bikin bingung lagi yaa beda antara margarin, butter sama roombutter.. hehehhe... seee youuuu....
sumber nya dari situ :D


0 comments: